Gambar Sampul IPS · BAB II PERMASALAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA
IPS · BAB II PERMASALAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA
Sugiharso

24/08/2021 13:36:36

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

9

Jumlah penduduk Indonesia semakin tahun terus

betambah. Pertambahan ini banyak menimbulkan

masalah antara lain, semakin sempitnya lahan

pertanian di pedesaan, terjadi pengangguran tak

kentara.Di perkotaan akibat adanya penduduk

pindahan dari desa yang dikenal dengan urbanisasi

kota semakin menjadi padat. Akibatnya fasilitas

umum tidak terpenuhi, semakin padatnya daerah

pemukiman (Gambar 2.1), lapangan kerja semakin

sulit karena banyak persaingan, timbulnya masalah-

BAB

II

PERMASALAHAN PENDUDUK

DAN DAMPAKNYA TERHADAP

PEMBANGUNAN

Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu mengidenti

fi

kasi

permasalahan penduduk, menjelaskan unsur-unsur dinamika penduduk, serta

menjelaskan dampaknya terhadap pembangunan.

PETA KONSEP

MASALAH PENDUDUK

TINGKAT

KEMATIAN

KOMPOSISI

PENDUDUK

ANGKA HA-

RAPAN HIDUP

Kata Kunci

masalah penduduk, dampak pembangunan

PERKEMBANGAN PENDUDUK

DIPENGARUHI

TINGKAT

KELAHIRAN

KEPADATAN

PENDUDUK

SEKS RASIO

DAMPAK KEPENDUDUKAN

TERHADAP

PEMBANGUNAN

Gambar 2.1

Perumahan di kota besar semakin

padat berdesakan.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

10

masalah sosial, seperti adanya perumahan

kumuh, wanita tuna susila, gelandangan dan

pengemis (Gepeng) , meningkatnya kejahatan,

penjambretan, pencurian dsb. Coba kamu

bayangkan bagaimana sulitnya orang hidup

di kota besar, sulit memperolah pekerjaan (

Gambar 2.2) , sulit memperoleh rumah yang

memadai?

A. PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK INDONESIA

Mari kita perhatikan perkembangan jumlah penduduk Indonesia pada Tabel berikut.

Tabel 2.1

Perkembangan Penduduk Indonesia 1961 – 2000 - 2007

Tahun

Jumlah (ribuan)

Pertumbuhan (%)

1961

97.010

2,13

1971

119.183

2,08

1980

147.490

2,32

1990

178.631

1,98

2000

203.456

1,70

2007

231,627

1,20

Sumber: BPS dan ESCAP Population Data Sheet,2007

Menurut sensus penduduk yang telah dilaksanakan, jumlah penduduk Indonesia adalah

97,09 juta jiwa (1961), 119,21 juta jiwa (1971), 147,49 juta jiwa (1980), 179,29 juta jiwa (1990),

dan 204,3 juta jiwa (1997). Dari jumlah tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk dari tahun

ke tahun selalu mengalami peningkatan. Kita lihat berikutnya yaitu pertumbuhan penduduk,

periode tahun 1961-1971 adalah 2,10%, 1971-1980 adalah 2,32%, 1980-1990 adalah 1,98% per

tahun, dan 1990-2000 adalah 1,7%.

Tugas 2.1

• Buat kelompok kecil 2-3 orang, diskusikan:

1. Mengapa penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah?

2. Mengapa sejak periode 1980-1990 pertumbuhan penduduk Indonesia mulai

mengalami penurunan?

• Buat kesimpulan dan masing-masing kelompok presentasikan di depan kelas

Tugas Kelompok

Bagaimana jumlah penduduk tersebut bila kita bandingkan dengan negara-negara

lainnya?

Gambar 2.2

Para generasi muda sedang

mendaftarkan untuk ikut tes calon pegawai negeri

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

11

Tugas 2.2

• Buat kelompok kecil 2-3 orang, diskusikan:

Perhatikan Tabel 4-2 dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, berada

diurutan berapakah negara kita? Dengan demikian termasuk dalam kategori

besar, sedang, atau kecil kah Indonesia di antara negara-negara di dunia?

• Buat kesimpulan dan masing-masing kelompok presentasikan di depan kelas

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Sepuluh Negara di Dunia

No.

Negara

Jumlah (jutaan)

1997

2000

2003

2025

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Cina

India

Amerika Serikat

Indonesia

Brasil

Rusia

Pakistan

Jepang

Bangladesh

Nigeria

1.236,7

969,7

267,7

244,3

160,3

147,3

137,8

126,1

122,2

107,1

1.255

1.016

276

206

172

150

148

127

132

128

1.288,7

1.068,6

291,5

220,5

176,5

145,5

149,1

127,5

146,7

133,9

1.471

1.370

323

265

224

136

243

134

182

217

Sumber : World Population Data Sheet 2003.

Indonesia di antara negara-negara di ASEAN, menempati posisi ke berapa? Negara

manakah yang paling sedikit penduduknya?

Tabel 2.3

Jumlah Penduduk di Wilayah Asean Tahun 2003

No.

Negara

Jumlah (Jutaan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Indonesia

Filipina

Vietnam

Thailand

Myanmar

Malaysia

Kamboja

Singapura

Laos

Brunei

220,5

81,6

80,8

63,1

49,5

25,1

12,6

4,2

5,6

0,4

Sumber: World Population Data Sheet, 2003

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

12

Info

Tahukah kamu bagaimana cara menghitung pertumbuhan penduduk?

1. Pertumbuhan penduduk alami:

Rumus :

P

t

=

P

0

+ ( L – M )

Dimana:

P

t

= Jumlah penduduk yang dihitung

P

0

= Jumlah penduduk pada awal tahun perhitungan

L = Jumlah kelahiran

M = Jumlah kematian

2. Pertumbuhan penduduk total

Rumus:

P

t

=

P

0

+ (L – M) + ( I – E)

Dimana:

P

t

= jumlah penduduk yang dihitung

P

0

= Jumlah penduduk awal tahun perhitungan

L = Jumlah kelahiran

M = Jumlah kematian

I = Jumlah penduduk pindah masuk

E = Jumlah penduduk pindah keluar

Selanjutnya mari kita perhatikan Tabel 2. 4 tentang pertumbuhan penduduk. Meskipun

angka pertumbuhan penduduk Indonesia menduduki urutan ke tujuh setelah Myanmar,

namun karena jumlah penduduk yang besar maka pertumbuhan 1,7% masih tergolong tinggi.

Coba diskusikan dengan teman-temanmu mengapa demikian?

Tabel 2.4

Pertumbuhan Penduduk Negara-negara di ASEAN

No.

Negara

Pertumbuhan (%)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Kamboja

Laos

Brunei

Filipina

Malaysia

Myanmar

Indonesia

Vietnam

Singapura

Thailand

1.9

1.6

1.9

2.2

2.1

2.1

1.2

1.3

0.7

0.7

Sumber: World Population Data Sheet 2004

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

13

Jendela Ilmu

Jumlah penduduk yang besar bagi suatu negara adalah sangat menguntungkan karena

memiliki sumberdaya manusia yang handal. Namun sumber daya manusia yang besar

tanpa diikuti dengan kualitas justru akan menimbulkan permasalahan,seperti halnya di

Indonesia masalah kependudukan yang timbul adalah, tingkat kelahiran, tingkat kematian,

masalah kepadatan, masalah penyebaran yang tidak merata, angka ketergantungan,

dan angka harapan hidup.

Tugas 2.3

• Buat kelompok kecil 3-5 orang, menghitung jumlah dan pertumbuhan penduduk

desa/kelurahan tempat tinggal

• Deskripsikan hasil temuan di lapangan ke dalam bentuk laporan

• Buat simpulan dan masing-masing kelompok presentasikan di depan kelas

Tugas Kelompok

B. UNSUR-UNSUR DINAMIKA PENDUDUK

Mengapa jumlah penduduk Indonesia selalu berubah dari waktu ke waktu? Hal ini

disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk,

disebut dinamika penduduk. Jika jumlah kelahiran bayi lebih besar daripada jumlah kematian,

maka jumlah penduduk akan bertambah. Bagimana sebaliknya, jika jumlah kelahiran bayi

lebih sedikit daripada jumlah kematian? Perpindahan penduduk akan mempengaruhi

jumlah penduduk suatu wilayah disebabkan oleh penduduk yang masuk atau keluar. Jika

penduduk yang masuk lebih banyak daripada

penduduk yang keluar, maka penduduk

wilayah tersebut akan bertambah jumlahnya.

Bagaimana sebaliknya jika penduduk yang

keluar lebih banyak daripada penduduk yang

masuk?

1. Tingkat Kelahiran

Tingkat kelahiran (

fertilitas

) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat

kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi dapat dihitung dengan

dua cara, yaitu:

• Angka Kelahiran Kasar (

Crude Birth Rate/CBR

), adalah angka kelahiran yang menunjukkan

jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.

Contoh:

Penduduk Indonesia pertengahan tahun 1980 = 147.000.000 jiwa, kelahiran 4.998.000

jiwa.

Jendela Ilmu

Dinamika penduduk dipengaruhi oleh

unsur-unsur: kelahiran, kematian dan

migrasi.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

14

CBR =

4.998.000

147.000.000

x 1000 = 34, artinya setiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu

tahun terdapat 34 bayi lahir hidup.

Berdasarkan kriteria, angka tersebut masih tergolong rendah, sebab untuk menentukan

tinggi rendahnya tingkat kelahiran digunakan penggolongan sebagai berikut:

a.

Angka kelahiran lebih dari 40 tergolong tinggi

b.

Angka kelahiran 30 – 40 tergolong sedang

c.

Angka kelahiran kurang dari 30 tergolong rendah

Tuliskan dengan kata-kata anda sendiri secara lengkap Crude Birth Rate adalah...........

........................................................................................................

• Angka Kelahiran Umum (

General Fertility Rate/GFR

), adalah angka yang menunjukkan

jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau melahirkan

yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun.

General Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum

Rumus. GFR =

B

p

f

15 - 49

.k atau GFR =

B

p

f

15 - 44

p

f

15 - 49 = penduduk wanita berumur 15 -49 atau 15-44

k = bilangan konstan = 1000

Contoh:

Penduduk Makasar pertengahan tahu 1970 sebesar 4.546.942 orang. Kelahiran pada tahun

1970 = 182.880 orang bayi. Penduduk wanita berumur 15-49 tahun pada pertengahan

tahun 1.165.680 orang

GFR =

182.880

1.165.680

x 1000 = 156,9 per seribu penduduk

Tugas 2.4

• Buat kelompok kecil 2-3 orang, diskusikan:

Hitunglah berapa angka kalahiran kasar, jika diketahui jumlah penduduk Indonesia

pada tahun 1980=147 juta jiwa dan jumlah kelahiran=4.998.000 jiwa.

Hitung pula angka kelahiran umum jika diketahui jumlah penduduk daerah X pada

tahun 1990 adalah 4.546.942, jumlah bayi yang lahir=182.880, dan penduduk

perempuan yang berusia 15-49 tahun = 1.165.680 jiwa.

• Masing-masing kelompok mempresentasikan di depan kelas

Tugas Kelompok

2. Tingkat Kematian

Tingkat kematian (

mortalitas

) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode

tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat kematian dapat diketahui melalui

tiga cara, yaitu:

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

15

• Tingkat Kematian Kasar (

Crude Death Rate/CDR

), adalah angka yang menunjukkan rata-

rata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.

Contoh :

CDR =

D

P

x k

D = jumlah kematian pada tahun x

P = jumlah penduduk pada tahun x

K = 1000

Contoh:

Kabupaten Luwuk tahun 1990 penduduknya 600.000. Kematian pada tahun itu 1500

orang

CDR =

15.000

600.000

x 1000 = 25 per seribu

• Tingkat Kematian Menurut Umur (

Age Speci

fi

c Death Rate/ASDR

), adalah angka yang

menunjukkan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu perseribu penduduk

dalam kelompok yang sama

Age Speci

fi

c Death Rate (ASDR) (Angka Kematian Berdasarkan Kelompok Umur

Tertentu)

ASDR =

D

i

P

i

x k

D

i

= jumlah kematian penduduk berumur

P

i

= jumlah penduduk berumur i pada pertengahan tahun

k = 1000

Contoh:

Penduduk Bima yang meninggal pada usian 60 - 64 tahun 2000 jumlahnya 1.000 Jumlah

penduduk kelompok 60 – 64 = 100.000

ASDR =

1000

100.000

x 1000 = 10

• Tingkat Kematian Bayi (

Infan Mortality Rate/IMR

), adalah angka yang menunjukkan

banyaknya bayi yang meninggal dari setiap 1000 bayi yang lahir hidup.

Rumus:

IMR =

D

0

B

x k

Dimana:

D

0

= Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu

B

= Jumlah kelahiran

k = konstan (1000)

Contoh:

Di Maluku tahun 2000 terdapat kematian bayi sebesar 225 jiwa. Jumlah kelahiran bayi

pada tahun 2000 ada 3.594 jiwa. Berapa tingkat kematian bayi di daerah tersebut?

Jawab:

IMR =

225

3594

x 1000 = 62,6 dibulatkan 63 jiwa

Artinya setiap 1000 orang bayi yang lahir hidup terdapat kematian bayi sebanyak 63

jiwa.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

16

Tugas 2.5

• Buat kelompok kecil 2-3 orang:

Berapa angka kematian kasar jika diketahui jumlah penduduk daerah Y tahun

2000 = 600.000 jiwa dan jumlah kematian pada tahun tersebut adalah 1500 jiwa.

Hitung juga angka kematian bayi, jika diketahui jumlah kematian bayi di daerah Z

adalah 225 jiwa dan jumlah kelahiran bayi adalah 3.549 jiwa.

• Buat simpulan dan masing-masing kelompok presentasikan di depan kelas

Tugas Kelompok

Tugas 2.6

• Buat kelompok kecil 3-5 orang, menghitung angka kelahiran dan kematian kasar

penduduk desa/kelurahan tempat tinggal

• Deskripsikan hasil temuan di lapangan ke dalam bentuk laporan

• Buat simpulan dan masing-masing kelompok presentasikan di depan kelas

Tugas Kelompok

3. Kepadatan Penduduk Indonesia

Kepadatan penduduk berhubungan dengan persebarannya pada wilayah-wilayah

tertentu. Hal tersebut karena kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibandingkan

luas wilayah pada suatu tempat, yaitu jumlah penduduk tiap satu km2 atau tiap satu mil.

Dengan demikian, ada daerah yang berpenduduk padat dan ada yang jarang.

Tugas 2.7

• Buat kelompok kecil 2-3 orang:

Sekarang coba perhatikan Tabel 4-5 bandingkan jumlah penduduk dengan luas

wilayah Indonesia. Ternyata kepadatan Indonesia sekitar 109 orang perkm2

pada tahun 2000. Coba hitung penduduknya menempati luas wilayah berapa

m2 ? Jadi jika penghuni rumahmu dijumlahkan, berapa luas yang dapat dihuni

oleh seluruh keluargamu? Cukup luas bukan, jadi apakah menurutmu Indonesia

secara keseluruhan tergolong padat, sedang, atau jarang? Simpulkan hasil

pengamatanmu!

• Buat simpulan dan masing-masing kelompok presentasikan di depan kelas

Tugas Kelompok

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

17

Bagi kamu yang tinggal di perkotaan terutama di pulau Jawa, hitung berapa luas wilayah

RT dan juga berapa jumlah penduduk yang menghuninya, kemudian bandingkan dengan

kepadatan penduduk Indonesia. Tidak sama bukan, lebih padatkah? Bagi kamu yang tinggal

di pedesaan dan di luar pulau Jawa dan Bali, bagaimanakah kepadatannya jika dibandingkan

dengan kepadatan penduduk Indonesia?

Jadi apa yang menjadi permasalahan penduduk di Indonesia dalam hubungannnya

dengan kepadatan? Coba sekarang perhatikan Tabel 2.5 bandingkan kepadatan antar pulau

yang ada. Apakah penyebarannya merata di setiap wilayahnya? Bagaimana perbedaan

kepadatan antara wilayah yang padat dengan yang jarang? Bagaimana kesimpulan yang

dapat dijelaskan dari hasil analisismu di atas?

Tabel 2.5

Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Pulau

No.

Pulau

Luas (km

2

)

Kepadatan Penduduk Per-km

2

1990

2000

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sumatra

Jawa

Bali

NTT

Kalimantan

Sulawesi

Maluku

Papua

Indonesia

473.606

132.187

5.633

73.137

539.460

189.216

85.728

410.660

1.919.443

77

808

493

139

17

86

22

4

93

68

904

555

152

20

73

23

5

109

Sumber: Population Data Sheet 2003

Sekarang bandingkanlah dengan kepadatan di antara negara-negara ASEAN. Perhatikan

Tabel 2.6 pada peringkat berapa kedudukan Indonesia di antara negara-negara ASEAN?

Negara mana yang paling padat dan paling jarang penduduknya?

Tabel 2.6

Kepadatan Penduduk ASEAN Tahun 2003

No.

Negara

Luas Areal (mil)

Kepadatan (orang/mil

2

)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Singapura

Filippina

Vietnam

Thailand

Indonesia

Myanmar

Malaysia

Kamboja

Brunei

Laos

240

115.120

125.670

197.250

705.190

253.880

126.850

68.150

2.030

89.110

17.528

704

631

318

300

189

197

180

162

61

Sumber: Population Data Sheet 2003

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

18

Ternyata, jika dibandingkan dengan luas wilayah yang ada, Indonesia tidak termasuk

negara yang padat penduduknya, kepadatannya mencapai 290 orang per-mil

2

atau 181 orang

per-km

2

(1 mil = 1,6 km). Bandingkanlah dengan negara lain di ASEAN, Indonesia berada

pada urutan ke lima setelah Singapora, Filipina, Vietnam dan Thailand.

Tugas 2.8

• Buat kelompok kecil 3-5 orang, menghitung kepadatan penduduk desa/kelurahan

tempat tinggal

• Deskripsikan hasil temuan di lapangan ke dalam bentuk laporan

• Buat simpulan dan masing-masing kelompok mempresentasikan di depan kelas

Tugas Kelompok

4. Komposisi Penduduk Indonesia

Penduduk pada umumnya dapat dikelompokkan baik menurut umur, jenis kelamin,

mata pencaharian maupun agama. Pengelompokkan demikian dinamakan komposisi

penduduk.

Jendela Ilmu

Dalam bentuk gra

fi

s komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur dapat

digambarkan dalam bentuk

piramida penduduk

. Melalui piramida penduduk sifat

kependudukan suatu wilayah dapat dilihat dari proporsi penduduk laki-laki dan perempuan

dalam setiap kelompok umur. Piramida penduduk juga dapat memberikan gambaran

tentang keadaan dan perumahan setiap kelompok umur di masa lalu. Selain itu, melalui

piramida penduduk kita juga dapat memperkirakan keadaan penduduk di masa datang.

Gambaran mengenai jumlah masing-masing kelompok umur dan jenis kelamin dapat

terlihat pada setiap kotak mendatar.Komposisi penduduk selalu mengalami perubahan.

Perubahan tersebut mempengaruhi karakteristik penduduknya.

Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, keadaan penduduk

suatu wilayah dapat dibedakan berdasarkan tiga kelompok berikut:

1.

Kelompok ekspansif; menujukkan sebagian besar penduduknya berada pada kelompok

umur paling muda. Hal ini disebabkan masih tingginya tingkat kelahiran suatu wilayah.

Negara-negara seperti Indonesia, India, dan Kenya memliki bentuk piramida ekspansif.

Di negara-negara tersebut kelompok usia muda lebih banyak dibandingkan dengan

kelompok usia tua.

2.

Kelompok kontraktif; menunjukkan jumlah penduduk pada kelompok usia paling muda

mengalami penurunan. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran dapat dikurangi sedemikian

rupa, sehingga kelompok usia muda semakin berkurang. Negara yang memiliki bentuk

piramida demikian antara lain adalah Amerika Serikat.

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

19

3. Kelompok stasioner; perbandingan umur hampir tidak ada. Jumlah kelompok umur

muda, dewasa dan tua sama banyaknya. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran pada

negara yang bersangkutan rendah. Negara-negara di Eropa seperti Perancis, Jerman,

dan Swedia memiliki bentuk piramida penduduk seperti ini.

Tugas 2.9

• Buat kelompok kecil 2-3 orang:

Identi

fi

kasi bentuk piramida dibawah ini, diskusikan bagaimana karakteristik

bentuk piramida tersebut

• Buat simpulan dan masing-masing kelompok mempresentasikan di depan kelas

Tugas Kelompok

Piramida Penduduk Tua

Gambar 2.3

Bentuk Piramida Penduduk

5. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dan Angka Beban Ketergantungan

Rasio Jenis Kelamin merupakan perbandingan antara banyaknyanya penduduk laki-laki

dengan perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam

banyaknya penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.

Rasio Jenis Kelamin = Jumlah laki-laki/jumlah perempuan x 100

Tugas 2.10

• Buat kelompok kecil 2-3 orang:

Tentukan berapa rasio jenis kelamin wilayah K jika diketahui jumlah perempuan

adalah 70.000 jiwa dan jumlah penduduk laki-laki adalah 68.000 jiwa.

• Buat simpulan dan masing-masing kelompok mempresentasikan di depan kelas

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

20

Angka beban ketergantungan merupakan perbandingan antara penduduk usia produktif

dengan penduduk usia non produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk pada

kelompok usia di mana ia dapat berpenghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya,

yaitu antara usia 15-64 tahun. Penduduk kelompok usia non-produktif adalah kelompok

usia di mana ia tidak dapat berpenghasilan guna mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu

kelompok usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun. Kehidupan mereka akan ditanggung

oleh mereka yang berada pada kelompok usia produktif.

Angka beban ketergantungan =

P

(0-14)

+

P

(65+)

P

(15-64)

x 100

Jika tertulis angka beban ketergantungan suatu wilayah adalah 87, artinya setiap 100 orang

penduduk usia produktif menanggung sekitar 87 orang penduduk usia non-produktif.

Tugas 2.11

• Buat kelompok kecil 2-3 orang:

Tentukan berapa angka beban ketergantungan di daerah L jika diketahui pada

tahun 1990 jumlah penduduk usia 0-14 tahun adalah 56.003.700 jiwa, penduduk

usia 15-64 adalah 116.247.100 jiwa, serta penduduk yang berusia 65 ke atas

adalah 6.970.000.

• Hitunglah dan buat simpulan

Tugas Kelompok

Tugas 2.12

• Buat kelompok kecil 3-5 orang, berdasarkan Tabel 4-7 Hitunglah sex ratio dan

angka beban ketergantungan

• Gunakan kedua rumus yang telah ada.

• Buat simpulan berapa angka sex ratio dan beban ketergantungan, apa pula

artinya?

Tugas Kelompok

6. Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup (

life expectancy

) pada suatu wilayah adalah perkiraan sampai berapa

lama penduduk wilayah tersebut dapat bertahan hidup. Angka harapan hidup yang

digunakan biasanya adalah harapan hidup waktu lahir (

life expectancy at birth

) dan dinyatakan

dengan tahun.

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

21

Jendela Ilmu

Angka harapan hidup penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 67 tahun, artinya

penduduk yang dilahirkan sekitar tahun 2000-an rata-rata memiliki harapan hidup

selama 67 tahun. Angka harapan hidup tersebut bukan merupakan angka yang mutlak,

melainkan merupakan angka perkiraan yang diramalkan berdasarkan angkan kematian

pada tahun tersebut.

Angka harapan hidup penduduk Indonesia secara keseluruhan, sejak tahun 1967 telah

mengalami peningkatan. Pada tahun 1967 angka harapan hidup penduduk Indonesia adalah

45,73 tahun dan pada tahun 1992 adalah 62,34 tahun. Jadi, selama periode tersebut telah

terjadi kenaikan sebesar 16,61 tahun. Pada tahun 1997 angka harapan hidup diperkirakan

meningkat lagi menjadi 64,25 tahun.

Tabel 2.7

Angka Harapan Hidup di Indonesia Tahun 1967-2003

No.

Tahun

Angka Harapan Hidup

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1967

1976

1986

1990

1992

1997

2003

45,73

52,21

59,80

61,49

62,34

64,25

66,00

Sumber:

Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN

Warta Demogra

fi

, Th-25, No.2, 1995

Population Data Sheet 1997 dan 2003

Meskipun angka harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang

cukup berarti, namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN, Indonesia

memiliki angka harapan hidup relatif kecil, yaitu menduduki urutan ke tujuh.

Tugas 2.13

• Buat kelompok kecil 2-3 orang:

Perhatikan Tabel 4-9 negara yang memiliki angka harapan hidup tinggi adalah

Singapura, kemudian Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Filipina dan

Vietnam. Mengapa demikian? Mengapa pula angka harapan hidup penduduk

perempuan lebih tinggi jika dibandingkan dengan penduduk laki-laki?

• Diskusikan

• Buat simpulan dalam sebuah laporan tertulis

Tugas Kelompok

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

22

Tabel 2.8

Angka Harapan Hidup Pada Saat Lahir di ASEAN 1997 dan 2003

No.

Negara

Harapan Hidup Penduduk

(Tahun)

Harapan Hidup Penduduk

(Tahun)

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki

Perempuan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Singapura

Malaysia

Brunei

Thailand

Vietnam

Filippina

Indonesia

Myanmar

Laos

Kamboja

74

70

70

66

65

65

60

60

50

48

79

74

73

72

69

68

64

62

53

51

77

70

74

68

70

77

66

54

52

54

81

75

79

75

73

81

70

60

55

58

Sumber: World Population Data Sheet, 1997 dan 2003

Tugas 2.14

• Buat kelompok kecil 3-5 orang, berdasarkan Tabel 4-10 angka harapan hidup,

provinsi manakah yang paling tinggi dan paling rendah angka harapan hidupnya?

Jelaskanlah mengapa angka harapan hidup tiap-tiap provinsi berbeda? Mengapa

angka usia harapan hidup perempuan pada umumnya lebih tinggi dibandingkan

dengan laki-laki?

• Deskripsikan dalam laporan singkat.

Tugas Kelompok

Tabel 2.9

Angka Harapan Hidup menurut Provinsi Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun

1971, 1980, 1990, dan 2000

Propinsi

SP71

SP80

SP90

SP2000

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

1 Nangroe A D

2 Sumaetra Utara

3 Sumatera Barat

4 Riau

5 Jambi

6 Sumatera Sel.

7 Bengkulu

8 Lampung

44.64

46.40

42.08

44.04

42.75

42.62

40.87

44.10

47.61

51.32

46.00

47.00

45.66

45.52

43.70

47.07

46.17

49.90

44.58

45.56

44.25

44.11

42.33

45.63

53.53

54.39

48.44

50.45

48.47

51.92

50.23

52.36

56.84

57.77

51.35

53.48

51.39

55.09

53.24

55.57

52.53

56.13

49.94

52.01

49.97

53.55

51.78

54.01

60.84

60.29

57.48

59.39

57.57

58.09

58.48

58.48

64.49

63.91

60.92

62.95

61.03

61.58

61.99

61.99

62.67

62.10

59.20

61.17

59.20

59.83

60.23

60.23

65.02

64.04

62.06

63.05

52.06

62.06

62.06

63.05

68.95

67.92

65.86

66.89

65.86

65.86

65.80

66.89

67.04

66.04

64.02

65.02

64.02

64.02

64.02

65.03

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

23

9 DKI Jakarta

10 Jawa Barat

11 Jawa Tengah

12 DI Yogyakarta

13 Jawa Timur

14 Bali

15 NTB

16 NTT

17 Kalbar

18 Kalteng

19 Kalsel

20 Kaltim

21 Sulut

22 Sulteng

23 Sulsel

24 Sultra

25 Maluku

26 Papua

INDONESIA

47.06

40.80

44.40

51.82

48.57

46.77

33.70

42.85

44.37

46.55

41.13

51.54

49.73

43.44

41.69

40.80

44.50

54.93

44.20

49.95

43.63

47.37

54.99

51.49

49.67

36.26

45.76

47.34

49.84

43.98

54.68

52.69

46.38

44.56

43.63

47.48

58.35

47.17

48.35

42.26

45.93

53.45

50.07

48.27

35.02

44.35

45.90

48.44

42.60

53.16

51.26

44.95

43.17

42.26

46.03

56.69

45.73

56.77

46.21

52.49

59.92

52.74

53.66

37.73

47.27

48.84

52.20

48.07

52.17

53.50

46.85

50.29

49.31

48.07

51.35

50.64

59.24

49.12

56.71

63.63

55.98

56.98

40.44

50.06

51.77

55.40

50.96

56.37

56.81

49.74

43.31

52.25

50.98

54.48

53.69

57.56

47.71

54.14

61.83

54.41

55.37

30.13

48.68

50.35

53.85

49.56

53.81

55.20

48.34

51.65

50.52

49.56

52.96

52.21

64.35

54.17

59.39

64.66

59.71

62.46

44.60

56.86

55.99

61.00

54.08

60.84

59.84

53.79

58.28

56.80

56.99

56.18

58.06

68.20

57.43

62.96

68.54

63.29

66.21

47.27

60.27

59.35

64.66

57.32

64.49

63.43

57.01

51.75

60.20

60.41

59.55

61.54

66.27

55.80

61.17

66.60

61.50

64.33

45.93

58.57

57.67

62.83

55.70

62.67

61.63

55.40

60.00

58.50

58.70

57.87

59.80

69.15

61.07

64.94

69.15

63.05

66.00

54.26

61.07

61.67

63.05

58.13

65.02

68.09

59.10

61.07

62.06

60.09

61.07

63.45

73.07

64.83

67.92

73.07

66.89

69.98

57.63

64.83

64.83

66.89

61.75

68.95

72.04

62.78

64.83

65.66

63.61

64.83

65.42

71.17

63.01

66.04

71.17

65.03

68.05

55.99

63.01

63.01

65.03

59.99

67.04

70.12

60.99

63.01

64.02

62.00

63.01

65.43

Sumber: BPS 2001

C. DAMPAK KEPENDUDUKAN TERHADAP PEMBANGUNAN

Kondisi kependudukan Indonesia dewasa ini belum banyak menguntungkan bagi

pelaksanaan pembangunan nasional. Tetapi justru menimbulkan fenomena kependudukan

dalam bebagai kehidupan yakni ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan

keamanan (Ipoleksosbudhankam).

Kebijakan dalam bidang pembangunan dewasa ini pada hakikatnya masih ditujukan

kepada peningkatan kualitas hidup melalui sistem di luar kependudukan yang ditujukan

untuk mempengaruhi sistem kependudukan.

Tujuan pembagunan adalah meningkatkan kesejahteraan manusia dengan memanfaatkan

sumberdaya alam lingkungannya. Pembangunan berkelanjutan tidak mengacu kepada

kebutuhan sekarang saja. Namun terus dilaksanakan untu kmasa mendatang namun harus

memperhatikan kelestarian sumberdaya alam yang ada, demi kepentingan generasi yang

akan datang.

Dampak permasalahan kependudukan dapat diidenti

fi

kasi sebagi berikut;

a. Di daerah perkotaan terjadi penyempitan lahan akibat pembangunan industri dan

perumahan.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

24

b. Terjadi kemerosotan lingkungan di beberapa wilayah akibat terjadinya pencemaran

lingkungan dengan adanya pembangunan industri.

c.

Berubahnya fungsi lahan dari pertanian mejadi industri/perumahan. Hal ini meyebabkan

pemilikan lahan semakin sempit, akibat adanya polarisasi pemilikan lahan pertanian

dan pertambahan penduduk di perdesaan yang menyebabkan terjadinya pengangguran

tidak kentara.

d.

Industrialisasi diperkotaan memacu adanya arus urbanisasi yang berpengaruh terhadap

penghasilan di desa karena di desa kekurangan tenaga kerja.

e.

Krisis ekonomi dewasa ini memberikan dampak negatif terhadap kualitas penduduk.

Jumlah penduduk miskin dewasa ini (Jawa Post, Desember 2007) mencapai 39 juta, dan

pengangguran berjumlah 36 juta jiwa.

f.

Terjadinya perubahan struktur ekonomi di masyarakat dari kegiatan pertanian primer

ke industri sekunder dan sektor jasa

g. Ketimpangan persebaran penduduk, pada daerah-daerah yang sulit dijangkau

menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan

h. Persebaran penduduk yang tidak merata ini menyebabkan pada daerah yang jarang

penduduknya, kekayaan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya menjadi kurang

termanfaatkan karena kekurangan sumber daya manusia untuk mengelolanya.

i.

Sebaliknya, pada daerah yang padat penduduknya, terjadi kelebihan sumberdaya

manusia sehingga terjadi pengangguran, pemukiman kumuh, dan kemiskinan. Hal ini

disebabkan, sumber daya alam di daerahnya sudah tidak dapat mendukung kehidupan

penduduknya yang sudah melebihi kapasitas daya dukungnya.

D. UPAYA PENGENDALIAN AKIBAT DAMPAK KEPENDUDUKAN

1) Melaksanakan Program Keluarga Berencana

Dilakukan dengan cara memperkecil jumlah kelahiran melalui program keluarga

berencana, menunda perkawinan usia muda, dan meningkatkan pendidikan. Jika keberhasilan

yang telah dicapai Indonesia dipertahankan terus, pertumbuhan penduduk pada tahun 2025

nanti diharapkan dapat menjadi 0,56%.

2) Melaksanakan Program Transmigrasi

Upaya ini dilakukan melalui transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang

jarang penduduknya. Upaya persebaran penduduk dengan cara transmigrasi telah dilakukan

sejak pemerintahan kolonial, dinamakan kolonisasi. Pelaksanaan pemindahan pertama kali

dilaksanakan pada tahun 1905, yaitu dari pulau jawa dengan tujuan Lampung. Sampai tahun

1921 jumlah penduduk yang berhasil dipindahkan mencapai 19.572 jiwa. Pada tahun 1927

penduduk yang berhasil dipindahkan dari Pulau Jawa sebanyak 24.000 jiwa dan pada tahuan

1941 berhasil memindahkan sebanyak 45.000 jiwa.

Menyadari pentingnya upaya pemerataan dalam proses pembangunan, pemindahan

penduduk dilakukan pula oleh pemerintah Indonesia, disebut transmigrasi. Transmigrasi

merupakan pemindahan penduduk dari satu daerah yang padat penduduknya ke daerah

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

25

yang masih jarang penduduknya. Transmigrasi pertama kali dilaksanakan oleh pemerintah

Indonesia pada tahun 1951. Keberhasilan program ini dapat dilihat dari perkembangan

jumlah penduduk yang berhasil dipindahkan. Pada Pelita I tercatat 45.169 kepala keluarga

(KK) dan pada Pelita II sebanyak 250.000 KK.

Jendela Ilmu

Mobilitas penduduk adalah gerakan penduduk yang melintasi batas wilayah tertentu

dalam peiode tertentu. Contohnya adalah mobilitas penduduk dari desa ke kota, dari

pulau yang satu ke pulau yang lain, atau dari negara satu ke negara yang lain. Pada

umumnya perpindahan penduduk bergerak menuju ke wilayah yang memiliki fasilitas

dan kesejahteraan lebih baik dibandingkan dengan daerah asalnya. Dengan demikian,

mobilitas penduduk terjadi karena terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan atau

kemajuan antara daerah satu dengan daerah lainnya.

3) Pencegahan Arus Urbanisasi

Pencegahan arus urbanisasi dari desa ke kota, dilakukan upaya pemerataan pembangunan

hingga pelosok, perbaikan sarana prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi pedesaan.

Dengan demikian penduduk desa tidak berbondong-bondong pindah ke kota, karena desanya

sudah menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

4) Meningkatkan Kualitas Kependudukan

Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut;

a.

Untuk mengatasi permasalahan di bidang kesehatan, dilakukan penyusunan pedoman

gizi, yang dapat dicapai oleh penduduk. Selain itu, dibangun pula fasilitas kesehatan

berapa rumah sakit dan puskesmas, serta jumlah dokter dan perawat yang ditambah

dan disebarkan ke seluruh pelosok tanah air.

b.

Untuk mengurangi murid putus sekolah, diadakan kelompok belajar paket dan sekolah

terbuka supaya sekolah tersebut tidak mengganggu kegiatan lainnya. Selain itu,

dilakukan pula program wajib belajar sembilan tahun, program orang tua asuh, serta

pemberian beasiswa bagi murid yang kurang mampu.

c. Untuk mengatasi kesenjangan sosial, diupayakan melalui program pengentasan

kemiskinan atau peningkatan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan

keluarga.

Tugas 2.15

• Buat kelompok kecil 3-5 orang, mengidentifi

kasi dampak permasalahan

kependudukan.

• Deskripsikan dan buat kesimpulan, masing-masing kelompok mempresentasikan

ke depan.

Tugas Kelompok

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

26

Rangkuman

Setelah kamu mempelajari bab ini, coba simpulkan dengan kata-kata sendiri

beberapa hal, seperti: Masalah penduduk dipengaruhi oleh perkembangan penduduk.

Perkembangan penduduk disebabkan oleh faktor- faktor tingkat kelahiran, tingkat

kematian, kepadatan penduduk, komposisi penduduk, sek rasio, dan angka harapan

hidup. dipengaruhi oleh faktor-faktor perkembangan penduduk, angka usia harapan

hidup. Dilihat dari segi kuantitas yang berpengaruh terhadap besarnya penduduk

suatu negara adalah positif karena menjadi sumberdaya manusia yang besar. Namun

Faktor-faktor tersebut akan berdampak terhadap pembangunan bila tidak memenuhi

berkualitas, bahkan cenderung menjadi masalah yang berupa masalah perkembangan

penduduk, masalah tingkat kelahiran, masalah tingkat kematian, masalah kepadatan,

masalah komposisi, sek rasio dan angka harapan hidup. Dampak permasalahan

kependudukan dapat diidenti

fi

kasi berupa penyempitan lahan, baik di perdesaan

maupun diperkotaan. Terjadinya kemerosotan lingkungan, berubahnya fungsi lahan,

memacu adanya urbanisasi, kemiskinan, perubahan struktur ekonomi masyarakat,

persebaran tidak merata daerah yang jarang penduduknya akan kekurangan tenaga

kerja, daerah yang padat penduduknya, terjadi kelebihan tenaga kerja. Upaya

mengatasinya adalah melaksanakan program KB, Transmigrasi, pencegahan arus

urbanisasi, dan meningkatkan kualitas penduduk.

A. Pilihlah jawaban yang paling benar, dengan memberi tanda silang (x) pada huruf

didepannya!

1. Jumlah penduduk Indonesia terus bertambah setiap tahunnya.

Rumus untukmenghitung pertumbuhan penduduk alami adalah;

a. Pi = P + ( L – M)

b. Po = Pi + ( L – M)

c. P = Po + (L – M)

d. Pi = Po + (L – M )

2. Tingkat kelahiran adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi

pada sustu periode tertentu. CBR suatu daerah tertulis sebesar 35, artinya, bahwa;

a. Setiap 100.000 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir

hidup

b. Setiap 10.000 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir

hidup

c. Setiap 100 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup

d. Setiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup

Latihan

Bab II Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

27

3. Kepadatan penduduk di pulau Sulawesi tahun 2000 adalah sebesar 73, artinya bahwa;

a. Setiap 100 Km

2

terdapat jumlah penduduk 73 orang

b. Setiap 10000 m

2

terdapat jumlah penduduk 73 orang

c. Setiap 1000 Km

2

terdapat jumlah penduduk 73 orang

d. Setiap 1 Km

2

terdapat jumlah penduduk 73 orang

4. Piramida penduduk Indonesia termasuk kelompok piramida penduduk muda, sebab;

a. Dasar piramidanya lebih pendek dibanding bagian atasnya

b. Dasar piramidanya sama panjang dibanding bagian atasnya

c. Bagian tengah piramidanya lebih panjang dibanding dasarnya

d. Dasar piramidanya lebih panjang dibanding bagian atasnya

5. Beban ketergantungan di Nusa Tenggara Barat adalah 87, artinya bahwa;

a. Setiap 10.000 orang penduduk usia produktif menanggung 87 orang penduduk usia

non produktif

b. Setiap 100.000 orang penduduk usia produktif menanggung 87 orang penduduk usia

non produktif

c. Setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung 87 orang penduduk usia

non produktif

d. Setiap 1000 orang penduduk usia produktif menanggung 87 orang penduduk usia

non produktif

B. Jawablah dengan singkat!

1. Penduduk Sidoarjo pada tahun 2000 berjumlah 3.250.000 orang. Kelahiran bayi pada

tahun itu = 130.255 orang bayi. Penduduk wanita berumur 15 – 49 tahun pada pertengahan

tahun 2000 = 925.255 orang. Berapa GFRnya = ....................

2. Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin penduduk suatu

negara dapat dikelompokkan atas ;

a....................................... b. ........................................ c. ......................................

3. Jelaskan mengapa angka harapan hidup tiap-tiap provinsi berbeda-beda?

4. Mengapa transmigrasi merupakan pilihan kebijaksanaan kependudukan bagi

pemerintah?

5. Upaya apa yang dapat mencegah urbanisasi di kota-kota besar?

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

28

C. Isilah titik-titik pada tabel berikut dengan jawaban secara singkat dan jelas!

Tuliskan jawabanmu pada kolom dalan tabel berikut:

Dampak kependudukan terhadap

pembangunan

Upaya menanggulanginya

1. Pertumbuhan penduduk menyebabkan

pulau Jawa padat penduduknya

2. Industrialisasi di kota menimbulkan

urbanisasi besar-besaran

3. Kualitas penduduk Indonesia masih

rendah dalam bidang;

a. kesehatan

b. banyaknya siswa putus sekolah

4. Kesenjangan sosial, penduduk miskin

mencapai 39 juta

Refleksi

Dewasa ini kamu melihat banyak kesenjangan di masyarakat akibat besarnya

jumlah di Indonesia. Hal ini terindikasi dengan adanya kemerosotan lingkungan,

berubahnya fungsi lahan pertanian menjadi industri dan perumahan. Penduduk miskin

di Indonesia menjadi 39 juta, ketimpangan persebaran penduduk menyebabkan

daerah yang jarang penduduknya akan kekurangan tenaga kerja, tapi sebaliknya

daerah yang padat penduduknya semakin banyak pengangguran.

Bagaimana tanggapanmu mengenai hal tersebut? Dari bab ini apakah kalian

sudah menguasai materi sepenuhnya? Materi apa yang telah kalian kuasai? dan

materi mana yang belum kalian kuasai, coba kamu tuliskan rinciannya.